Kujang Warisan Budaya Sunda




Kujang telah ada sejak abad ke-4 digunakan sebagai alat pertanian akan tetapi sejak kerajaan Pajajaran makukuhan kujang menjadi senjata tradisional yang diaggap kramat karena sebagi azimat sumber ritual supranatural. Kujang dibuat oleh gurutempa dengan beberapa tahap dari bersemedi sampai mengambil material dari beberapa tempat, karena untuk memberi isi pada kujang tersebut. Membuat kujang yang menyerupai pulau jawa mengartikan cita-cita akan penyatuan kerajaan kecil jawa menjadi satu kerajaan, yang dikepalai oleh kerajaan Makukuhan (Seri Sundalana. 2008, 34). Kujang pada umumnya berwarna hitam atau putih yang berarti putih memiliki simbol dunia atas, hitam memiliki simbol dunia bawah (Jakob Sumardjo. 2006:129). Simbol tersebut merupakan simbol untuk upacara ritual menjadikan manusia  menjadi transinden. Estetika memasuki persoalan bentuk dan isi seni. Persoalan bentuk melibatkan unsur dan struktur, selain juga persoalan representatif, imajinasi, mimesis, keberadaan, simbol, metafora, dan lain lain (Jakob Sumardjo, 1999: 36). Estetika kujang yang dalam mulai dari bentuk, ukiran, pamor, dan lain lain.

klasifikasi lekuk kujang
Kujang tercipta oleh masyarakat primodial pada suku Sunda. Pemisah segala hal yang dualistik antagonistik harus diakhiri, yakni dengan mengawinkan keduanya (Jakob Sumarjo, 2006:73). Memaparkan bahwa lekuk I merupakan bumi yang berarti di bawah sedangkan lekuk III yang berupa langit berarti diatas, lekuk I dan lekuk III  terdapat pemisah dan pemisah itu tidak baik maka dari itu harus mengawinkan antara keduanya dan terciptalah lekuk II. Diperjelas dari gambar kedua seperti berikut:

Dalam gambar 2 kujang memiliki tiga kegunaan menurut struktur kujang yaitu tusuk, potong, dan pukul, memiliki tiga kegunaan dan diperjelas bahwa kujang termasuk pola tiga dimana ketiga kegunaan saling berkesinambungan menghubungkan bumi, manusia dan langit sehingga transinden. Dalam satu jenis kujang memiliki fungsi yang bermacam macam, ini disebabkan karena bentuk yang artistik.bentuk kujang diyakini mengalami perubahan atau paling tidak memiliki banyak varian (Seri Sundalana, 2008: 20). 
 Terimakasi teman teman sudah membaca Kujang Warisan Budaya Sunda semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Bokor Kuningan

Batik Keraton

Motif Batik Keraton