Sejarah Bokor Kuningan




Bokor

Kuningan mungkin diperkirakan bukan lah sebuah kota tetapi sebuah material bumi, Kuningan mungkin sebuah kota penghasil material Kuningan, hal tersebut merupakan asumsi masyarakat yang belum tau kota kuningan atau bahkan tidak tau asal usul Kuningan. Kuningan berada di wilayah timur Jawa Barat perbatasaan dengan Jawa Tengah. Kebiasan masyarakat sebagai petani dan peladang, sampai pada suatu saat Kuningan diIslamkan oleh Syarif Hidayatuloh (Sunan Gunung jati) di daerah Luragung. Luragung merupakan daerah yang sudah lama sebelum adanya Kuningan yang masih berbentuk Kerajaan

Datanglah Putri  Ong Tien kaisar anak dari Kaisar Hong Gie Dinasti Ming sesampainya dari Cina mengejar Syarif Hidayat atas kesaktian beliau sebagai tabib dinegeri Cina. Datangnya Putri  Ong Tien dalam keadan hamil tanpa laki laki, hal ini disebabkan oleh ayahnya menguji kesaktian Syarif Hidayat. Ujian tersebut berupa menyembunyikan bokor berwarna kuning berbahan dari emas kedalam pakaian sehingga nampak seperti wanita hamil. Kaisar tersebut meminta Syarif Hidayat menebak apakah Putri  Ong Tien hamil karena penyakit atau betul hamil. Pilihan Syarif Hidayat memberikan jawaban bahwa Putri  Ong Tien hamil tanpa laki laki atas ijin Alloh SWT, hal tersebut ditertawakan oleh kaisar, ketika dilihat perut Putri  Ong Tien hamil. Kasisar mengusir Syarif Hidayat dari tanah Cina, Putri  Ong Tien mengikuti dengan 3 buah kapal 2 kapal berisi barang berharga, 1 kapal berisi ajudan, prajurut, bupati dll.
Putri  Ong Tien sesampainya di Cirebon menuju Kuningan menyatakan Syarif Hidayat sedang berdakwah di Luragung Kuningan. Bertemu kembali dengan Syarif Hidayat di Luragung dengan Putri  Ong Tien yang akan melahirkan, pada saat melahirkan keluarlah sebuah bokor Kuningan yang sangat indah, dan tak lama kemudian Bokor tersebut berubah menjadi laki laki yang tampan, bayi tersebut bernama Putra Kuningan. Putri  Ong Tien masuk Islam dan menikah dengan Syarif Hidayat. Tinggallah Putri  Ong Tien di Luragung dengan para prajurit, ajudan, dan bupati.
Banyak sekali cerita mengenai BokorKuningan, Cerita ini saya baca dari sebuah buku karangan fathony Efendi berjudul Sunan Gunung Jati Sebuah Novel Epos Napak Tilas Islam Jawa. Semoga bermanfaat...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Keraton

Motif Batik Keraton