Pengakuan Seniman Cosmopolitan menjadi Identitas Budaya Indonesia
Seniman atau Homocreator yang selalu ingin berkarya dalam kehidupannya pasti memiliki ego dan super ego dalam dirinya sehingga karya tersebut mewakili dirinya "gue banget". Jika diketahui aliran berkesenian tersebut mencangkup Cosmopolitan, Glucalizer, Neotradisional, Multicultur, dan Futuristik. secara konsisten seseorang akan berkreasi tidak jauh dari karakternya, misalnya bermain musik beraliran swing di era modrn, atau seniman patung dengan karya futuristik di era modern, semuanya memiliki tempatnya masing masing.
Dalam sebuah wilayah entah itu kota metropolitan atau daerah,
memiliki etnis tertentu entah berupa suku atau bangsa. sehingga dalam suatu
wilayah dapat dikelompokan berupa kelompok atau paguyuban dengan visi yang
sama. Semua kelompok etnis manusia milik
komunitas tunggal dimana etnis akan
membawa satu kebudayaan dalam suatu wilayah yang baru. sehingga terdapat
kebudayaan baru dan kebuadayan lama yang saling berdampingan (Asimilasi).
proses asimilasi terjadi apabila seperti berikut:
- Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
- Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
- Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri
Indonesia akan kaya budaya baik dari suku pendatang berimigrasi
maupun dari bangsa lain yang menetap, hal ini akan terjadi asimilasi. Berawal pada
zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia, contohnya batik yang pada keemasan
kerajaan Majapahit dengan kekuasaan hampir seluruh Asia Tenggara, sehingga
batik tersebar diberbagai daerah dan Negara, tidak hanya itu ketika Cina,
Mesir, Arab, Portugis, dan Belanda berada di Indonesia secara tidak langsung
mereka menerapkan kebudayaannya. Maka dari itu kebudayaan memiliki paham dan
ideologi karena kebudayaan merupakan paham dan nilai yang menerap pada diri.
Kota-kota besar biasanya lebih banyak pengaruh asimilasi,
dimana terdapat wilayah pada suatu kota dengan orang orang cina yang menyatu
dengan penduduk lokal. Kebudayaan tersebut dimasukan dalam keseharian seperti
menyalakan dupa, kini oleh masyarakat lokal dupa menjadi aroma terapi, kucing Maneki neko konon mengundang
keberuntungan dan kini digunakan oleh masyarakat lokal pada sebuah toko atau
perusahaan, Barong Cina menjadi kiblat inspirasi kesenian barong yang di satukan dengan pencak seilat atau rudat.
Terimakasih sudah membaca artikel Pengakuan Seniman Cosmopolitan menjadi Identitas Budaya Indonesia, semoga bermanfaat
Pradigm of Art menurut Benny Yohanes dibagi menjadi lima, diantaranya:
Seniman Cosmopolitan
Seniman Glocalizer
Seniman neo Tradisional
Seniman Multikultur
Seniman Futuristic
Komentar
Posting Komentar